titik
tiiiiiitik titik tiiiik tik titik
titik tiiik tik titik tiiiiiiitik
tiiiik tik titik tiiiiiiitik titik
tik titik tiiiiiiitik titik
titik tiiiiiiitik titik tiiiik
Jumat, 19 Juni 2009
Kamis, 11 Juni 2009
kepada sebuah rasa
hanya rasa ini, yang mengisi hati
melankolis melanda, imajinasi menggema
setiap langkah melambat
sang waktu pun, enggan berputar
letih mendera tubuh, menahan beban
hadapi
ikuti
nikmati
hadapi
ikuti
nikmati
melankolis melanda, imajinasi menggema
setiap langkah melambat
sang waktu pun, enggan berputar
letih mendera tubuh, menahan beban
hadapi
ikuti
nikmati
hadapi
ikuti
nikmati
RENJANA
Datanglah kepada ku
ingin ku sampaikan sebuah kata
terindah yang terangkai dari bibir ku
mungkinkah ada waktu
untuk ku sampaikan sebuah kata
terdalam yang terangkai dari bibir ku
dari hati ku
untuk mu
ingin ku sampaikan sebuah kata
terindah yang terangkai dari bibir ku
mungkinkah ada waktu
untuk ku sampaikan sebuah kata
terdalam yang terangkai dari bibir ku
dari hati ku
untuk mu
Rabu, 10 Juni 2009
TELOR
Dulu hidup ku seperti telor
Bergerak hanya sebesar telor
Pikiran ku hanya kepada telor
tapi sekarang
hidup ku tidak seperti telor
Gerak ku bebas tidak sebesar telor
Pikiran ku luas tidak kepada telor
Bergerak hanya sebesar telor
Pikiran ku hanya kepada telor
tapi sekarang
hidup ku tidak seperti telor
Gerak ku bebas tidak sebesar telor
Pikiran ku luas tidak kepada telor
MENCARI, MENANTI, MELEPASKAN
Ketika jingga entah kemana
Ku palingkan mata ke lain warna
kan ku coba walau berat terasa
di dada mendera
Hingga sebuah warna mulai terpancar
Menyilaukan mata penuh makna
Mungkin pertanda ku harus lupakan jingga
Yang telah terbang menghilang
Barangkali ku sedang dilanda sepi
Menanti berjuta warna pelangi
Yang mengisi hari
Yang mewarnai langkah ini
Ku palingkan mata ke lain warna
kan ku coba walau berat terasa
di dada mendera
Hingga sebuah warna mulai terpancar
Menyilaukan mata penuh makna
Mungkin pertanda ku harus lupakan jingga
Yang telah terbang menghilang
Barangkali ku sedang dilanda sepi
Menanti berjuta warna pelangi
Yang mengisi hari
Yang mewarnai langkah ini
mawas diri
senja tiba malam menggantikannya
ku sendiri
memandang kosong
taman
segenggam mawar mekar
tumbuh indah di sana
mungkinkah ku harus
seperti
dulu masa lalu yang selalu pilu
ku sendiri
memandang kosong
taman
segenggam mawar mekar
tumbuh indah di sana
mungkinkah ku harus
seperti
dulu masa lalu yang selalu pilu
Langganan:
Postingan (Atom)